
Hal ini tentu memberi kenyamanan bagi warga sekitar, terutama di malam hari saat lingkungan diharapkan lebih tenang.
Untuk membuat polisi tidur di sebuah lingkungan atau jalan, tentu tidak dapat sembarangan. Pasalnya polisi tidur yang dibuat secara asal-asalan bisa membahayakan pengguna jalan.
Polisi tidur juga berfungsi sebagai penanda Visible yang membantu mengatur lalu lintas, menciptakan ritme pergerakan lalu lintas yang lebih stabil, serta mengurangi kebisingan dan polusi udara di lingkungan pemukiman.
Katup tersebut juga dapat diatur untuk memungkinkan kendaraan berat, seperti mobil pemadam kebakaran, ambulans, dan bis untuk lewat pada kecepatan yang tinggi.
Pada saat itu, polisi tidur dibuat dengan ketinggian mencapai 13 cm. Ukuran seperti ini cukup sulit untuk dilalui kendaraan pada waktu itu, sehingga dalam perkembangannya, desain polisi tidur ini terus diperbarui.
Setelah itu, desainnya diadaptasi di luar universitas dan di berbagai negara bagian Amerika Serikat bahkan di seluruh dunia.
Warna dan marka jalan juga harus dipasang sebagai tanda agar pengguna jalan dapat melihatnya dengan jelas. Polisi tidur biasanya dicat dengan warna kuning atau warna mencolok lainnya agar mudah dikenali.
Jenis polisi tidur harus sesuai dengan jenis jalan dan fungsinya. Masyarakat yang ingin membuat polisi tidur harus melapor dan mendapatkan izin dari Dinas Perhubungan setempat untuk alasan keamanan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tujuan adalah sebuah tempat pencapaian yang dilalui dengan proses perjalanan. Tujuan juga bisa dianggap sebuah keberhasilan setelah melewati sebuah usaha. Dalam prosesnya […]
Bahan materials yang diizinkan untuk pembuatan polisi tidur meliputi aspal, beton, dan karet khusus yang dirancang untuk tahan lama dan aman.
Keselamatan di jalan adalah tanggung jawab bersama, dan dengan mematuhi aturan serta memperhatikan kondisi jalan, dapat menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman bagi semua pengguna jalan.
Desain polisi tidur, seperti velocity polisi tidur hump dan speed table, harus mempertimbangkan kelandaian agar aman dan efektif sebagai alat pembatas kecepatan.
Polisi tidur dinamis berbeda dari polisi tidur konvensional dimana hanya akan aktif jika kendaraan yang melintas di atasnya melaju melebihi batas kecepatan tertentu.
Pemeriksaan kelayakan dilakukan berdasarkan desain geometrik, struktur jalan, dan perlengkapan lalu lintas lainnya
Pembuatan dan pemasangan alat pembatas kecepatan diatur dalam beberapa regulasi penting, antara lain: